Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi
Wabarakatuh
Salam Guru Penggerak
Tergerak, bergerak, menggerakkan
Pada kesempatan ini saya akan
memaparkan tugas 1.1.j. Koneksi Antar Materi Kesimpulan dan refleksi
Modul 1.1
Perkenalkan nama saya RAHMI. Calon
Guru Penggerak Angkatan 11.36 Kota Bima Nusa Tenggara Barat
Tujuan Pembelajaran: Mampu
membuat kesimpulan dan refleksi pengetahuan dan pengalaman baru yang dipelajari
dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara.
Apa yang Anda percaya tentang murid
dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari modul 1.1?
Sebelum mempelajari modul 1.1, saya
memiliki kepercayaan bahwa semua murid adalah sama tanpa melihat karakter dan
kemampuan murid. Mereka datang ke sekolah untuk mendapatkan ilmu dan tentunya
ilmu ilmu itu dipahami jika ditandai dengan mereka mendapatkan nilai yang bagus
pada tugasnya. Kalau mereka menyerap apa yang saya sampaikan bersyukur tapi
kalau mereka tidak mampu menyerap barangkali hanya segitu saja kemampuannya.
Saya merasa murid yang pintar adalah murid yang mampu mengerjakan tugas dengan
tepat waktu dan mendapatkan nilai yang bagus dan mendapatkan rata rata sesuai
KKM. Saya juga meyakini murid yang pintar adalah murid yang aktif pada saat
proses pembelajaran. Pada pembelajaran dikelas biasanya saya menggunakan metode
diskusi supaya murid bisa bekerja sama dengan kelompoknya untuk saling bertukar
pikiran, berbagi dan menemukan solusi dari soal soal yang diberi. Namun
kenyataannya siswa yang punya kemampuan lebih saja yang aktif dan mau bekerja
sementara masih banyak siswa yang tidak semangat dan antusias terhadap materi
dan tugas yang saya berikan, mereka cenderung pasif dan menunggu hasil tugas
temannya saja. Saya tidak pernah mengidentifikasi apakah murid mau belajar
materi ini, apakah murid berminat dengan pelajaran saya. Saya bahkan jarang
melakukan refleksi diri atas proses pembelajaran yang saya terapkan. Hal itu
jarang saya lakukan karena saya beranggapan bahwa murid datang ke sekolah untuk
menerima Ilmu saja. Untuk bakat dan minat murid saya cenderung berpikir akan
diasah dan diarahkan dalam kegiatan ekstrakurikuler dan ko-kurikuler. Sebagai
solusi ketika murid mendapatkan hasil yang tidak bagus saya meminta murid untuk
melakukan remedial supaya ada peningkatan nilai namun yang ada hanya jalan
ditempat dan tidak menunjukan adanya semangat untuk belajar dan mendapatkan
nilai yang bagus. Dan saya baru menyadari bahwa apa yang telah saya lakukan
dapat membuat murid merasa terbebani dan menurunkan motivasinya mengikuti
kegiatan pembelajaran di kelas.
Apa yang berubah dari pemikiran atau
perilaku Anda setelah mempelajari modul ini?
Setelah saya mempelajari modul ini,
saya memahami banyak hal tentang bagaimana selayaknya sebagai seorang pendidik.
Sesuai filosofi pendidikan KHD bahwa Pendidikan bertujuan untuk menuntun
(memfasilitasi/membantu) anak untuk menebalkan garis samar-samar agar dapat
memperbaiki laku-nya untuk menjadi manusia seutuhnya. Jadi anak bukan kertas
kosong yang bisa digambar sesuai keinginan orang dewasa, anak memiliki
minat dan bakat serta keunikan sendiri. Anak harus menemukan
kemerdekaannya dalam belajar. Tugas seorang pendidik menurut KHD hanyalah menuntun
sesuai dengan tujuan pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada
anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh
karena itu, pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat
yang ada pada anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) . Semua
anak memiliki keunikannya masing-masing, proses pembelajaran yang dapat
mengakomodir kebutuhan belajar murid akan menciptakan pembelajaran yang lebih
bermakna. Saya menyadari zaman sudah berubah, murid kita sekarang adalah
generazi Z yang hidup di tengah-tengah kecanggihan teknologi. Saya menyadari,
saya bukan satu-satunya sumber belajar bagi mereka, banyak sumber belajar lain
yang bisa dimanfaatkan sesuai dengan minat dan bakat murid. Namun saya berupaya
untuk selalu menuntun mereka sebagai fasilitator dan menempatkan murid menjadi
subjek dalam pembelajaran untuk mencari dan membangun pemahamannya sendiri.
Saya tidak boleh hanya berfokus pada kemampuan kognitif saja tetapi juga harus
dapat mendampingi murid mengembangkan kemampuan social-emosionalnya. Yang
paling penting juga dalam Filosofi Ki Hajar Dewantara Pendidikan adalah tempat
persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan
bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi
salah satu kunci utama untuk mencapainya. Dengan memahami filosofi pendidikan
Ki Hajar Dewantara, saya harus memahami bagaimana pembelajaran bersifat kolaburatif
sehingga budaya budaya baik yang ditanamkan dalam kehidupan bermasyarakat juga
bisa diterapkan dalam pembelajaran di lingkungan sekolah tempat saya ngajar. Saya
mulai merencanakan pembelajaran sesuai kebutuhan murid dan membantu murid
menjadi manusia yang merdeka. Saya harus memahami apa sebenarnya yang
dibutuhkan murid. Murid tidaklah sama, mereka lahir sebagai individu yang unik,
berbeda satu dengan yang lainnya, Mereka berhak mendapat tuntunan yang tepat
sehingga murid dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Apa yang dapat segera Anda terapkan
lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD?
Yang dapat saya terapkan lebih baik
agar kelas saya mencerminkan pemikiran KHD adalah dengan menyadari bahwa
masing-masing murid adalah individu yang unik dan istimewa. Mereka memiliki
potensi, bakat, minat, dan karakter yang berbeda. Dalam filosofinya KHD
mengingatkan pendidik bahwa pendidikan anak sejatinya menuntut anak mencapai
kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zamannya.
Saya harus memahami keadaan anak berdasarkan lingkungan mereka, bagaimana cara
belajarnya dan tentunya menyesuaikan dengan zaman sekarang. Saya harus mampu
mengenali keunikan tersebut sebelum melaksanakan proses pembelajaran di
kelas. Menurut KHD, budi pekerti, atau watak atau karakter merupakan
perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga
menimbulkan tenaga. Budi pekerti juga dapat diartikan sebagai perpaduan antara
Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga
menciptakan Karya (psikomotor). Dengan memahami
murid akan mencapai tujuan saya mendidik anak mencapai keselamatan dan
kebahagian dalam kehidupannya. Saya akan menerapkan pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan murid dan berpusat pada mereka. Jika anak ingin belajar sambil
bermain yuk mari, jika anak ingin belajar sambil duduk diluar dan menikmati
pemandangan yuk mari. Jika anak ingin belajar dengan cara diskusi yuk mari.
Saya akan dengan sungguh memahami karakter dan kemauan anak. Saya juga perlu
memahami bahwa sebagai seorang pendidik saya harus betul betul
menerapkan slogan KHD, yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho (Guru harus memberikan
contoh yang baik), Ing Madyo Mangun Karso (Guru harus memberikan semangat pada
murid), Tut Wuri Handayani (Guru harus memberikan dorongan/menjadikan murid
mandiri dengan nasihat nasihat terbaik, sebagai guru saya berupaya untuk
menjadi penuntun bagi mereka untuk mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan
alam dan zaman. Pembelajaran yang saya lakukan dikelas harus berpihak pada
murid dengan menempatkan mereka sebagai subjeknya. Menciptakan pembelajaran
yang menyenangkan melalui pemilihan media pembelajaran yang bervariasi serta
selalu menanamkan nilai-nilai budi pekerti sehingga nantinya mereka tidak hanya
cakap secara intelektual tetapi juga cakap secara social-emosional. Saya juga
harus menerapkan pembelajaran yang berbasis kebudayaan. Banyak murid yang masih
kental dengan bahasa daerahnya maka tugas saya menuntun bagaimana mereka
menggunakan bahasa daerah yang baik dan benar. memperkenalkan budaya bergotong
royong dan bekerja sama saling tolong menolong serta menumbuhkan semangat
belajar mereka lewat pembelajaran yang berkearifan lokal. Saya harus mampu
menjadi teladan dalam penanaman nilai karakter, baik dalam bersikap maupun
bertutur kata, serta selalu berupaya menebalkan kebiasaan 5S (Senyum, Salam,
Sapa, Sopan, dan Santun) dalam keseharian. Dengan menjadi guru yang berkarakter
baik, murid akan meniru sehingga dapat menjadi murid yang berkarakter lebih
baik lagi. Saya harus menjadi guru yang lebih sabar dan ikhlas dalam
mendampingi murid, dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi mereka. Tidak memberikan
teguran/sanksi yang keras, namun berupaya mengamongi murid agar menumbuhkan
rasa nyaman bukan rasa takut. Karena guru yang baik adalah guru yang disenangi,
dihormati, dan disegani bukan guru yang ditakuti. Dan yang harus sering
dilakukan seorang guru adalah harus terbiasa melakukan refleksi supaya bisa
mengevaluasi diri dalam proses mendidik sehingga benar benar menjadi pendidik
yang kehadirannya selalu didambakan murid.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi
Wabarakatuh
Salam Guru Penggerak.